Review Buku Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah Karya Hamka
Review buku novel Di Bawah Lindungan Ka'bah kali ini menjadi review ketiga di blog ReviewL Buku Bagus dari karya-karyanya Hamka. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa beliau adalah seorang tokoh cendekiawan, ulama, pendidik, sekaligus penulis dan sastrawan yang cukup produktif. Selain karya fiksi, beliau juga banyak menulis buku non fiksi.
Karya beliau yang sebelumnya diulas di blog Review Buku Bagus ini adalah Sabariah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Saking menariknya buku novel Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, keduanya pernah diangkat menjadi film layar lebar. Film-film tersebut pun cukup mendapat sambutan baik dari para penggemar film.
Review Buku Di Bawah Lindungan Ka'bah
Buku novel ini tidak seberapa tebal, bahkan bisa dibilang sangat tipis untuk sebuah novel. Mungkin lebih tepat jika karya ini digolongkan ke dalam karya roman atau sebuah novel pendek. Tim Review Buku Bagus mendapatkan sekaligus membacanya di Perpustakaan Daerah Kota Cilegon. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.
Informasi Buku Di Bawah Lindungan Ka'bah
Buku novel Di Bawah Lindungan Ka'bah yang dibaca dan diulas oleh Tim Review Buku Bagus adalah buku cetakan ke-28. Buku tersebut adalah cetakan dari penerbit Bulan Bintang, Jakarta. Tahun terbitnya adalah pada Juli 2002. Nomor ISBN buku novelnya yaitu 979-418-063-7.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, buku ini terbilang sangat tipis. Jumlah halamannya ada 80 halaman, sudah termasuk cover dan yang lain-lain. Dimensi lebar bukunya adalah 21 cm. Sistematika penulisannya yaitu dibagi menjadi 13 bagian dan sebuah bagian pembuka berupa surat dengan sub judul Surat dari Mesir.
Sinopsis Buku Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah Karya Hamka
Hamid yang bermukim di Mekah untuk menuntut ilmu memiliki sahabat yang juga berkebangsaan Indonesia. Hamid adalah seorang pemuda yang sangat tekun beribadah, akhlaknya baik, dan perangainya santun. Sahabat Hamid sangat mengaguminya, terutama karena kekhusyukannya dalam beribadah dan berdoa.
Hamid yang kedatangan Saleh, sahabat baru dari Indonesia tiba-tiba menjadi sedih, semakin khusyuk berdoa, dan terkadang meneteskan air mata. Hingga pada suatu hari, Hamid menceritakan tentang apa yang membuatnya sangat sedih tersebut. Hal itu ada kaitannya dengan berita yang dibawa oleh Saleh, sahabat barunya yang belum lama datang.
Kemudian Hamid pun menceritakan kisahnya dari awal mula hingga Ia menemui masalahnya yang sekarang. Masalahnya adalah, kasih tak sampai. Singkat cerita, Hamid bermukim di Mekah pun salah satu alasannya adalah lari dari cintanya terhadap seorang wanita yang hampir mustahil terwujud. Cinta Hamid dan Zainab terhalang adat dan kebiasaaan mayarakat.
Hamid merasa cintanya kepada Zainab tidak akan pernah terwujud karena perbedaan derajat atau strata sosialnya dengan keluarga Zainab. Terlebih lagi, orangtua Zainab telah banyak berjasa kepada Hamid dan keluarganya. Saat Saleh tiba ke Mekah, barulah Hamid mengetahui bahwa Zainab pun memiliki perasaan cinta kepadanya.
Unsur Intrinsik dalam Novel Pendek Di Bawah Lindungan Ka'bah
Salah satu unsur intrinsik yang paling menarik dalam novel pendek Di Bawah Lindungan Ka'bah ini adalah alurnya. Pada novel ini alur yang digunakan adalah alur campuran antara maju dan mundur. Alur mundur mendominasi keseluruhan isi cerita. Alur mundur tersebut diceritakan oleh Hamid sendiri kepada penulis. Ada juga alur mundur yang diceritakan Hamid kepada Saleh.
Penokohannya sangat kuat. Semua tokoh yang ada di dalam novel ini digambarkan sebagai pribadi-pribadi yang religius dan juga menjunjung tinggi adat istiadat. Tokoh utamanya, yaitu Hamid tentu saja mendapatkan perhatian khusus sehingga karakternya begitu nampak. Karakter dari Hamid yang paling tampak adalah santun, cerdas, tapi rendah diri.
Dalam novel yang pendek ini pun terjadi pergantian sudut pandang cerita. Pergantian sudut pandang tersebut adalah antara penulis cerita dengan Hamid. Sudut pandang Hamid dalam novel terjadi pada saat dia menceritakan masa lalunya kepada penulis. Sudut pandang Hamid dalam cerita pun cukup memiliki porsi yang besar dalam novel ini.
Penilaian Review Buku Bagus
Blog Review Buku Bagus memberikan penilaian sangat layak baca untuk novel Di Bawah Lindungan Ka'bah ini. Alasannya adalah ditulis oleh seorang ulama besar, salah satu karya sastra yang terkenal di Indonesia, dan tentu saja karena novel ini sudah sangat diakui kualitasnya. Selain itu, banyak sekali pesan moral di dalamnya.
Beberapa novel karya Hamka seperti Tenggelamnya Kapal Van der Wijck dan Sabariah berakhir dengan kematian tragis tokoh sentral dari ceritanya. Begitu pula novel Di Bawah Lindungan Ka'bah ini. Tentu saja peristiwa-peristiwa yang tampak tragis tersebut pastinya adalah suatu hikmah, pesan, atau amanat tersirat dari penulis.
Demikian review buku novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Hamka dari tim Blog Review Buku Bagus. Sekali lagi kesimpulannya adalah, sangat layak baca.
Komentar
Posting Komentar