Ulasan Buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga Karya Burhanuddin Abe & Faisyal
Ulasan buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga ini ditulis karena sedang ramainya berita tentang salah satu pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang justru tersandung kasus korupsi. Sebenarnya buku yang diulas ini adalah buku lama. Kasus Antasari Azhar pun sudah selesai secara hukum.
Bukan layaknya seperti ulasan buku biografi, tujuan ulasan buku ini salah satunya adalah untuk mengingatkan kepada pembaca bahwa KPK adalah lembaga yang dibentuk untuk menegakkan keadilan. Khususnya untuk menghilangkan praktek korupsi yang seperti sudah jadi budaya di Indonesia. KPK juga adalah lembaga yang punya banyak tantangan, salah satunya adalah kasus Antasari Azhar.
Informasi Buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga
Buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga ditulis oleh Burhanuddin Abe dan Faisyal Chaniago. Terbit pada 2009 di Yogyakarta. Penerbit buku ini adalah Idola Qta. Ukuran atau dimensinya adalah sebagai berikut. Panjangnya berukuran 14 cm, dimensi lebarnya 20,5 cm, dan ketebalannya sekitar satu centimeter.
Total halamannya ada 180 halaman. Jumlah tersebut belum termasuk halaman sampul. ISBN dari buku ini adalah 978-979-22-4814-2. Sistematika penulisan buku ini dibagi menjadi lima bab. Masing-masing bab tersebut antara lain Pembentukan KPK, Sosok Antasari Azhar, Korupsi dan Antasari Azhar, Terjebak Cinta Segi Tiga, dan KPK Pasca Penangkapan Antasari.
Ringkasan Buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segitiga
Berikut ini adalah ringkasan dari buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga yang dibahas per bab atau tiap bagian.
Pembentukan KPK
Pada bagian awal, buku ini tidak langsung membahas tentang Antasari Azhar. Bab ini menjelaskan tentang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), sejarah yang melatarbelakanginya, hingga visi misi dan wewenang KPK.
Sejarah pembentukan KPK dalam bab ini dibahas mulai dari lembaga pemberantasan korupsi pada pemerintahan orde lama, orde baru, sampai ke reformasi. Setelah reformasi tersebut, barulah lembaga anti rasuah di Indonesia ini diberi nama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Pimpinan pertamanya adalah Taufiequrachman Ruki.
Sosok Antasari Azhar
Bagian yang kedua, khusus membahas tentang Antasari Azhar. Pembahasannya tidak urut atau kronologis melainkan berdasarkan hal-hal yang menarik dari Kehidupan Antasari Azhar. Misalnya pada sub bagian pertama sudah dibahas tentang Antasari Azhar yang menggemparkan dunia dan media asing. Penyebabnya adalah kasus pembunuhan yang melibatkannya.
Pada sub bagian yang lain dibahas tentang sosok Antasari Azhar yang terbilang kontroversial sebagai calon ketua KPK. Alasannya adalah Antasari pernah gagal memenjarakan Tommy Soeharto saat dirinya menjadi Jaksa. Terlepas dari itu, Antasari Azhar adalah sosok yang sangat baik di mata keluarga.
Korupsi dan Antasari Azhar
Pada bab yang ketiga dalam buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga ini sebagian berisi tentang kasus-kasus korupsi yang berhasil diselesaikan oleh Antasari semasa menjabat Ketua KPK. Ada 15 orang yang harus berurusan dengan hukum terkait korupsi dalam pembahasan di bagian ini.
Di antara kelima belas orang tersebut, ada nama-nama Mantan Kapolri Rusdihardjo, Burhanuddin Abdullah, Taswin Zein, Saleh Djasit, Danny Setiawan, dan masih banyak yang lainnya. Nama yang paling jadi sorotan adalah Aulia Pohan. KPK di bawah pimpinan Antasari Azhar tidak gentar memproses Aulia Pohan yang notabene adalah besan Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Terjebak Cinta Segi Tiga
Pada bagian ini dibahas tentang hal-hal penting dari kasus pembunuhan yang melibatkan Antasari Azhar. Dijelaskan bahwa sebelum terjadinya pembunuhan, Antasari terlibat cinta segitiga antara Rani Juliani yang sudah bersuamikan seorang Nasrudin Zulkarnaen. Nama terakhir yang disebut itulah kemudian jadi korban pembunuhan. Antasari Azhar jadi tersangka hingga dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan berencana.
Pada bab ini juga dibahas tentang sosok misterius Rani Juliani yang merupakan istri siri dari Nasrudin Zulkarnaen. Tidak ketinggalan, ada juga pembahasan tentang Antasari yang membantah keterlibatannya dalam kasus pembunuhan berencana tersebut. Selain itu, ada sub bab yang membahas tentang kentalnya muatan politik dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
KPK Pasca Penangkapan Antasari
Bab terakhir dari buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga berisi kesimpulan dan opini tentang fenomena sosok Antasari Azhar yang dianggap sukses menjadikan KPK sebagai lembaga anti korupsi yang kuat. Ada juga opini tentang pentingnya pendidikan anti korupsi. Tidak kalah penting dari lembaga pemberantasan korupsi yang kuat dan bebas dari intervensi buruk.
Demikian ulasan buku Antasari, KPK, & Belitan Cinta Segi Tiga. Blog Review Buku Bagus menilai buku ini berisi cukup informasi tentang korupsi, tentang KPK, dan KPK di masa kepemimpinan Antasari Azhar. Sedangkan soal cinta segitiga dan kasus pembunuhan yang melibatkan Antasari Azhar tidak ada informasi yang mendalam. Informasinya persis dengan yang ada pada media arus utama saja.
Komentar
Posting Komentar