Langsung ke konten utama

Profil Penulis Terkenal Indonesia: Hamka

Profil Penulis Terkenal Indonesia: Hamka 

Profil penulis terkenal Indonesia: Hamka
Sumber gambar: Wikimedia Commons

Beberapa buku Hamka sudah pernah diulas dalam blog ini. Lebih dari dua buku Hamka yang telah diulas, alasannya tentu karena preferensi pribadi saya. Setelah mengulas atau mereview karya-karya Hamka tersebut, kurang lengkap rasanya jika tidak menghadirkan profil penulis terkenal Indonesia: Hamka, di blog ini. 

Profil Hamka 

Hamka atau kependekan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah yang biasa juga dipanggil dengan sebutan Buya Hamka. Beliau lahir di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat pada 17 Februari 1908. Hamka merupakan anak dari pasangan Dr. Abdul Karim Amrullah dan Shaffiah. Pada 5 April 1929, Buya Hamka menikahi Hajah Siti Raham Rasul. Istrinya tersebut kemudian meninggal pada 1971. 

Setelah sekitar 6 tahun menduda, Buya Hamka menikah lagi dengan Hajah Siti Chadijah. Buya Hamka meninggal dunia di Jakarta pada 24 Juli 1981 atau pada usia 73 tahun. Saat itu beliau meninggalkan 10 orang anak, lebih dari 30 cucu dan 40 cicit. Buya Hamka dimakamkan di TPU Tanah Kusir.  

Berikut ini biografi singkat dari Buya Hamka.

Riwayat Pendidikan Buya Hamka 

Buya Hamka adalah sosok yang sangat luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari riwayat pendidikan formalnya yang bisa dibilang tidak bagus. Beliau bersekolah hanya sampai kelas dua Sekolah Dasar, kemudian beliau juga pernah  mengenyam pendidikan agama dan bahasa Arab di Sumatera Thawalib, Parabek, Bukittinggi pada 1992. Pendidikannya itu juga tidak diselesaikannya. 

Namun demikian Buya Hamka adalah sosok yang sangat rajin belajar otodidak dan juga gemar membaca. Selain itu, beliau juga banyak belajar langsung dari para tokoh dan ulama. Baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada usia yang sangat belia, Hamka pernah belajar langsung kepada H.O.S Tjokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Fakhruddin, R.M. Soerjopranoto, dan A.R. Sutan Mansur. 

Riwayat Karir Buya Hamka 

Profil penulis terkenal Indonesia: Hamka

Buya Hamka punya karir yang sangat mentereng. Beliau memulai karirnya dengan aktif di organisasi Muhammadiyah. Berikut ini riwayat karir dari Buya Hamka: 
  • Tahun 1936, Hamka pindah ke Medan dan memulai karir keulamaannya dengan banyak menulis. Baik karya sastra maupun tema lainnya, Hamka menuliskannya dalam bidang keislaman 
  • Tahun 1943, Buya Hamka menjabat sebagai Konsul Muhammadiyah Sumatera Timur 
  • Tahun 1947, Hamka menjabat sebagai Ketua Front Pertahanan Nasional (FPN) 
  • Tahun 1948, Ketua Sekretariat Bersama Badan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK) 
  • Tahun 1950, Pegawai Negeri di Departemen Agama RI, Jakarta 
  • Tahun 1955 - 1957, Buya Hamka menjadi Anggota Konstituante RI 
  • Tahun 1957, Hamka menjadi dosen di Universitas Islam dan Universitas Muhammadiyah. Di tahun yang sama beliau juga menjabat sebagai Rektor Perguruan Tinggi Islam Jakarta 
  • Tahun 1960, Hamka dipercaya menjadi Pengurus Pusat Muhammadiyah
  • Tahun 1968, Buya Hamka menjadi Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Prof. Moestopo Beragama 
  • Tahun 1975 saat Majelis Ulama Indonesia terbentuk, Hamka dipercaya menjadi Ketua Umum pertama hingga pengunduran dirinya pada 1979 
Selain karirnya sebagai cendekiawan, Buya Hamka juga aktif dalam bidang Pers. Beliau pernah memimpin majalah Panji Masyarakat, Gema Islam, dan Pedoman Masyarakat.

Karya-Karya dan Penghargaan untuk Penulis Terkenal Indonesia: Hamka 

Profil penulis terkenal Indonesia: Hamka

Buya Hamka tidak hanya terkenal dan berpengaruh di Indonesia, beliau juga cukup berpengaruh di Asia Tenggara sebagai ulama dan sastrawan. Oleh karena itu beliau dijuluki sebagai "ulama pujangga. Berikut ini adalah sebagian kecil karya-karya tulis yang pernah Buya Hamka buat. 

  • Di Bawah Lindungan Kabah (1938)
  • Merantau ke Deli (1938)
  • Karena Fitnah (1938)
  • Tuan Direktur (1939)
  • Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (1939)
  • Keadilan Ilahi (1941)
  • Dijemput Mamaknya (1949)
  • Menunggu Beduk Berbunyi (1950)
  • Lembah Nikmat (1959)
  • Cemburu (1961)
  • Di dalam Lembah Kehidupan (Cerpen,  1941)
  • Cermin Penghidupan (Cerpen, 1962)
  • Kenangan-Kenangan Hidup I - IV (Otobiografi, 1951-1952)
  • Ayahku 
  • Tafsir Al-Azhar 
  • Falsafah Hidup 
  • Tasawuf Modern 
  • Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad 
  • Sejarah Agama Islam di Sumatera 
  • Sejarah Umat Islam 
  • Mutiara Falsafah 
  • Bohong di Dunia 

Serta berikut ini adalah penghargaan yang pernah didapatkan oleh Buya Hamka. 

  • Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada tahun 1960
  • Gelar Doktor Kehotmatan dari Universitas Prof. Moestopo Beragama dan Universitas Kebangsaan Malaysia pada tahun 1974 
  • Bintang Mahaputera Madya Dari Pemerintah RI pada 8 November 2011 

Demikian salah satu biografi singkat dan profil penulis terkenal Indonesia: Hamka. Dari profil tersebut, tentu banyak hal positif yang bisa diambil sebagai pelajaran. 

Komentar

Postingan Terpopuler

Kecerdasan Buatan Adalah: Pengertian dan Contohnya Menurut ChatGPT

Kecerdasan Buatan Adalah: Pengertian dan Contohnya Menurut ChatGPT  Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk belajar, merencanakan dan memecahkan masalah secara mandiri. AI digunakan untuk membangun aplikasi cerdas seperti mobil otonom, chatbot pintar, dan asisten virtual. Namun, AI juga menimbulkan keprihatinan dan tantangan seperti pengambilan alih pekerjaan manusia dan potensi penyalahgunaan teknologi. Masalah keamanan dan privasi juga menjadi perhatian penting. Diperlukan kolaborasi antara ilmuwan, pemerinta, dan masyarakat untuk membangun sistem AI yang aman serta terpercaya.  Manfaat Kecerdasan Buatan dari OpenAI, ChatGPT ChatGPT adalah model bahasa besar yang dilatih oleh OpenAI. ChatGPT memiliki kemampuan dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan masalah secara mandiri.  Dengan teknologi ini, ChatGPT dapat membantu pengguna untuk menyelesaikan berbagai masalah a

M-Syariah, Aplikasi yang Menjadikan Layanan Perbankan dalam Genggaman Anda

M-Syariah, Aplikasi yang Menjadikan Layanan Perbankan dalam Genggaman Anda  M-Syariah, kalau mendengar namanya pasti Anda sudah menduga jika ini adalah suatu aplikasi. Dugaan Anda tidak salah. Jika Anda kira M-Syariah adalah kependekan dari Mobile Syariah, bisa jadi tidak salah juga. Pastinya M-Syariah adalah aplikasi mobile banking dari Bank Mega Syariah.  Bank Mega memahami bahwa kebutuhan layanan perbankan bisa diterapkan dengan nilai-nilai dan prinsip syariah. Untuk itu, Bank Mega menghadirkan Bank Mega Syariah yang didukung dengan layanan digital banking dari M-Syariah.  M-Syariah, Satu Aplikasi untuk Semua Transaksi  Sebuah aplikasi M-Syariah saja sudah cukup untuk melayani semua kebutuhan perbankan dan transaksi. Berikut adalah layanan yang bisa Anda akses serta transaksi yang bisa dilakukan di M-Syariah.  1. Membuka Tabungan Berkah Digital iB  Anda sedang tidak salah baca. Hanya dengan unduh, pasang dan gunakan aplikasi M-Syariah sudah bisa membuka rekening tabungan Berkah Di

Profil Penulis Terkenal Indonesia: Sapardi Djoko Damono

Profil Penulis Terkenal Indonesia: Sapardi Djoko Damono Rasanya terlambat saya tahu tentang Pak Sapardi Djoko Damono. Masih amat sangat banyak profil penulis terkenal Indonesia yang belum saya "kenal" termasuk juga karyanya.  Saya baru mengetahui Pak Sapardi Djoko Damono melalui sebuah lagu karya Jason Ranti di bawah ini. Sampai sekarang Pak Sapardi juga terus mempengaruhi tulisan-tulisan fiksi dan puisi saya .  Profil Singkat Sapardi Djoko Damono  Lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940, Sapardi Djoko Damono merupakan anak pertama dari pasangan Sadyoko dan Sapariah. Tempat tinggalnya saat itu tidak jauh dari WS. Rendra, B. Sutiman dan Sugiarta Sriwibawa.  Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono adalah seorang penulis, sastrawan, penyair, penerjemah andal, editor, kritikus sastra, pengamat dan juga pakar sastra sekaligus. Beliau berkarya dan berprestasi sedari usianya masih sangat belia.  Pak Sapardi Djoko Damono wafat pada usia 80 tahun. Tepatnya pada 19 Juli 2020 di Tangerang Selatan.