Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Taman Masjid Agung Nurul Ikhlas, Spot Baca yang Nyaman di Kota Cilegon

Taman Masjid Agung Nurul Ikhlas, Spot Baca yang Nyaman di Kota Cilegon  Saya sering sekali melakukan kegiatan di Taman Kranggot dan Taman Layak Anak, baik itu kegiatan membaca, menulis, atau menemani anak bermain. Suatu waktu saya ingin membaca sebuah buku tapi agak bosan dengan suasana kedua taman tersebut. Kemudian saya putuskan untuk mengunjungi Taman Masjid Agung Nurul Ikhlas yang ada di dalam kompleks Masjid Agung Nurul Ikhlas.  Sebenarnya saya sudah pernah beberapa kali mengunjungi Taman Masjid Agung Nurul Ikhlas. Sewaktu awal-awal pembukaannya pun saya datang ke tempat ini. Berikut ini sedikit informasi dan ulasan tentang tempat yang jadi salah satu spot baca nyaman di Kota Cilegon.  Taman Masjid Agung Nurul Ikhlas yang Simpel dan Nyaman  Taman Masjid Agung Nurul Ikhlas biasa juga disebut dengan Masjid Agung Cilegon. Letaknya di jalan raya Cilegon, Kecamatan Jombang. Berdasarkan informasi dari Wikipedia, bangunan masjid ini telah didirikan sejak 1596. Masjid ini telah mengalami

Profil Penulis Terkenal Indonesia: Hamka

Profil Penulis Terkenal Indonesia: Hamka  Sumber gambar: Wikimedia Commons Beberapa buku Hamka sudah pernah diulas dalam blog ini . Lebih dari dua buku Hamka yang telah diulas, alasannya tentu karena preferensi pribadi saya. Setelah mengulas atau mereview karya-karya Hamka tersebut, kurang lengkap rasanya jika tidak menghadirkan profil penulis terkenal Indonesia: Hamka, di blog ini.  Profil Hamka  Hamka atau kependekan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah yang biasa juga dipanggil dengan sebutan Buya Hamka. Beliau lahir di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat pada 17 Februari 1908. Hamka merupakan anak dari pasangan Dr. Abdul Karim Amrullah dan Shaffiah. Pada 5 April 1929, Buya Hamka menikahi Hajah Siti Raham Rasul. Istrinya tersebut kemudian meninggal pada 1971.  Setelah sekitar 6 tahun menduda, Buya Hamka menikah lagi dengan Hajah Siti Chadijah. Buya Hamka meninggal dunia di Jakarta pada 24 Juli 1981 atau pada usia 73 tahun. Saat itu beliau meninggalkan 10 orang anak, lebih dari 3

Review Jembatan Suramadu Teknologi Jembatan dan Kejadian dalam Proses Pengerjaan

Review Jembatan Suramadu Teknologi Jembatan dan Kejadian dalam Proses Pengerjaan   Judul tulisan kali ini adalah Review Jembatan Suramadu Teknologi Jembatan dan Kejadian dalam Proses Pengerjaan . Kalau Anda perhatikan, judul-judul tulisan di blog ini biasanya ada kata-kata berupa review buku atau review novel . Jadi tulisan ini memang agak lain dari yang sudah-sudah.  Alasan penulisan judul tersebut karena memang yang diulas bukanlah sebuah buku. Saya pikir ulasan kali ini adalah untuk sebuah kliping digital dari tulisan-tulisan yang pernah ada di surat kabar, koran, atau majalah Tempo. Saya juga menyimpulkan kalau ini bukan sebuah buku karena tidak memiliki ISBN atau EISBN.  Review Kliping Digital Tempo tentang Jembatan Suramadu  Kliping digital dari Tempo sering sekali  muncul di beranda atau hasil pencarian saya pada aplikasi iPusnas . Biasanya kerap saya abaikan karena memang belum tertarik. Tapi kali ini, seperti biasa karena ada faktor kebetulan. Akhirnya saya pun memutuskan untu

Review Buku Maling yang Jujur Karya Fyodor Dostoevsky

Review Buku Maling yang Jujur Karya Fyodor Dostoevsky  Review buku Maling yang Jujur karya Fyodor Dostoevsky ini sudah cukup lama ingin saya buat. Tetapi selalu terkendala prokrastinasi. Sebelum memulai review buku ini, saya juga sempat bingung dengan nama lengkap penulisnya yang benar. Apakah Fyodor Dostoevsky atau Fyodor Dostoyevsky?  Akhirnya saya memutuskan untuk menulis Fyodor Dostoevsky, sesuai dengan nama di bukunya yang saya baca. Nama Fyodor Dostoyevsky dengan huruf y di tengahnya juga sering muncul di internet. Hal itulah yang membuat saya cukup kebingungan. Tapi setelah dipikir lagi, mungkin itu hanya alasan saya untuk menunda proses penulisan blog ini.  Review Karya Sastra Klasik Maling yang Jujur Karya Fyodor Dostoevsky Dalam sebuah pengantarnya, penerjemah menyampaikan bahwa satu-satunya alasan membaca karya sastra klasik adalah lebih baik membacanya daripada tidak membacanya. Maling yang Jujur  dan dua cerita lainnya dalam buku ini sudah dipastikan sebagai salah satu