Langsung ke konten utama

Review Buku Give and Take Karya Adam Grant

Review Buku Give and Take Karya Adam Grant 

Give and Take - Adam Grant
Image by bukukita.com

Rianto Astono adalah salah satu kanal Youtube yang banyak melakukan ulasan buku. Salah satunya adalah review buku Give and Take karya Adam Grant. Blog Review Buku Bagus kali ini akan menuliskan review buku tersebut untuk Anda. 

Secara garis besar, menurut Rianto Astono buku ini membahas tiga tipe manusia. Ketiga tipe manusia tersebut adalah tipe penerima, tipe penyeimbang, dan tipe pemberi. Selain itu, tentu saja buku ini membahas tentang bagaimana meraih kesuksesan dengan cara menjadi orang bertipe pemberi. 

Informasi Buku Give and Take Karya Adam Grant

Dalam kanal Youtube-nya, Rianto Astono belum menyebutkan informasi buku Give and Take yang diulasnya. Oleh karena itu, di sini akan coba dilengkapi. Sebagaimanan yang telah disebutkan sebelumnya. Buku ini adalah hasil karya dari Adam Grant. Penulis bukunya adalah seorang profesor yang ternama menurut Business Week. 

Buku versi Bahasa Indonesia dengan cover baru terbit pada 2017. Penerbitnya adalah Gramedia Pustaka Utama. Buku berjumlah 378 halaman ini jika ditimbang, bobotnya sekitar 600 gram. Cukup tebal dan cukup berat. Buku kategori motivasi ini memiliki ISBN 9786020306483

Ringkasan Buku Give and Take Menurut Kanal Youtube Rianto Astono 

Ada tiga tipe manusia. Tipe pertama adalah penerima yaitu orang-orang yang berusaha mendapatkan sebanyak mungkin dari orang lain. Manusia tipe kedua adalah penyeimbang, tipe mayoritas ini yaitu orang-orang yang berusaha untuk mendapatkan hasil sama rata. Kemudian manusia tipe ketiga adalah pemberi, yaitu orang-orang yang berkontribusi atau selalu berusaha untuk memberi ketimbang menerima. 

Riset Tentang Tipe Penerima, Pemberi, dan Penyeimbang

Dari ketiga tipe tersebut Berdasarkan riset yang dilakukan tipe manusia yang cenderung untuk gagal dalam hidupnya adalah tipe pemberi. Kemudian masih dalam riset yang sama, manusia yang cenderung untuk mengalami kesuksesan dalam hidupnya ternyata juga adalah tipe pemberi. 

Manusia tipe pemberi ternyata berada di puncak dan dasar dari jenjang kesuksesan. Sementara tipe penerima dan penyeimbang berada di tengah-tengah diantaranya. Maka buku berjudul Give and take karya Adam Grant ini juga berisi bagaimana meraih kesuksesan dari membantu orang lain dengan menjadi seorang giver atau pemberi.

Ciri Khas Tipe Pemberi, Penerima, dan Penyeimbang dalam Meraih Kesuksesan

Tipe pemberi yang sukses itu akan begitu menyenangkan. Sebab seorang pemberi akan sukses di atas kesuksesan orang lain, sehingga orang-orang akan mendukung dan berbahagia saat seorang bertipe pemberi meraih kesuksesan. Sementara itu penerima memiliki ciri khas tersendiri, mereka selalu ingin mendapatkan lebih banyak dari apa yang mereka beri. Bagi mereka hubungan timbal balik haruslah yang menguntungkan. 

Banyak tipe penerima yang percaya bahwa dunia adalah tempat yang kompetitif. Di mana orang menghalalkan segala cara demi meraih kesuksesan. Mereka merasa untuk meraihnya mereka harus lebih hebat dari orang lain. Tak jarang seorang penerima akan sukses di atas penderitaan atau kekalahan orang lain. Padahal sebagian besar dari kehidupan bukanlah situasi menang kalah dan kesuksesan sejatinya tidak perlu diraih dengan mengorbankan orang lain. 

Give and Take - Adam Grant Back Cover
Image by amazon.com

Penerima ibarat lubang hitam yang menghisap energi dari orang-orang yang berada di sekitar mereka. Sementara pemberi diibaratkan sebagai matahari yang memberikan cahaya ke sekelilingnya. 

Berdasarkan studi, mayoritas orang adalah penyeimbang. Mayoritas orang senantiasa berusaha untuk menjadi pengimbang yang memelihara keseimbangan antara memberi dan menerima. Penyeimbang bertindak berdasarkan prinsip keadilan dengan hubungan yang didasari oleh sikap saling tolong-menolong dan bertukar nilai satu sama lain. 

Perbedaan Antara Pemberi, Penerima, dan Penyeimbang

Lalu apa bedanya tipe pemberi, penerima, dan penyeimbang? Pemberi bukan bertukar nilai tetapi berusaha menambahkan nilai. Pemberi tidak memikirkan apa yang bisa diperolehnya dari orang-orang yang mereka bantu. 

Pada interaksi di dalam dan di luar organisasi, ketiga tipe manusia ini memegang roll yang berbeda dengan sikap masing-masing yang khas dan kuat. Di saat seorang penerima mengakumulasi jaringan besar agar terlihat penting dan memperoleh akses terhadap orang-orang penting,  penyeimbang melakukannya untuk mendapatkan bantuan saat membutuhkannya sembari memberikan bantuan saat diperlukan. 

Sementara tipe pemberi melakukannya agar bisa menciptakan lebih banyak peluang untuk memberi. Lalu bagaimana Jadi pemberi yang sukses tetapi bukan memberi hanya untuk mengejar kesuksesan? Mulai dari bab 6, Adam Grant menunjukkan cara untuk membedakan pemberi yang sukses dan yang gagal. 

Sederhananya, untuk sukses Anda harus  bersedia memberi lebih banyak dari yang Anda terima tapi tetap sambil memperhatikan kepentingan sendiri. Menggunakannya sebagai panduan untuk memilih kapan, di mana, bagaimana, dan kepada siapa Anda memberi. 

Jadi memberi tanpa pamrih, tanpa naluri memelihara diri sendiri akan membuat Anda kewalahan. Ini persis seperti mengenakan masker oksigen didalam pesawat. Jika terjadi sesuatu kita harus mengenakannya ke diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum menolong orang lain. 

Di dalam buku ini disebutkan jika para pemberi yang sukses tidak saja lebih berorientasi pada orang lain. Melainkan juga diri mereka sendiri. Mereka peduli pada orang lain tetapi mereka juga punya tujuan ambisius untuk mengedepankan kepentingan diri mereka sendiri. 

Saat memberi akan tulus, ikhlas, dan sepenuh hati. Tetapi saat mereka ingin mencapai sesuatu mereka juga melakukannya dengan sepenuh hati. Itulah disebut sebagai pemberi oterish. 

Kesimpulan Buku Give and Take 


Apa kesimpulan yang dapat diambil dari buku ini? Pertama, di manapun dan apapun posisi Anda saat ini. Menjadi seorang pemberi adalah goal yang harus Anda capai dalam hidup. Tidak cuma uang tetapi waktu, tenaga, perhatian, dan pengetahuan bagi lingkungan. Mulai dari hal yang paling kecil hingga yang lebih besar. Ini adalah proses yang dapat kita mulai dan jalani mulai dari hari ini. 

Kedua menjadi seorang pemberi harus tulus tetapi juga harus selektif dan berhati-hati. Seorang pemberi juga harus menghindari penerima yang berpotensi menciptakan pemberian gagal. Ketiga, pemberi yang sukses adalah mereka yang bertemu dan hidup disekitar pemberi lain atau yang melibatkan lebih banyak lagi orang untuk memberi secara mendalam. 

Review Buku Give and Take yang harus anda baca ini menunjukkan perspektif dan sisi lain dari sukses yang keluar dari dorongan individual. Misalnya seperti passion, kerja keras, bakat, atau keberuntungan. Perspektif suksesnya adalah kepada dorongan kolektif, yakni bahwa kesuksesan seringkali ditentukan dari cara kita interaksi dengan orang lain. 

Komentar

Postingan Terpopuler

Review Buku Of Mice and Men Karya John Steinbeck

Review Buku Of Mice and Men Karya John Steinbeck     Review Buku Bagus kali ini menghadirkan review buku Of Mice and Men. Buku Of Mice and Men atau Tikus dan Manusia ini merupakan salah satu karya sastra klasik dari John Steinbeck. Jika dilihat dari jumlah kata dan ketebalan bukunya maka karya tergolong ke dalam novel pendek atau novelet. Edisi bahasa Indonesianya tidak sampai 150 halaman.  Pengarangnya, John Steinbeck merupakan salah satu sastrawan terkenal dari Amerika Serikat yang karya-karyanya telah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Termasuk juga bahasa Indonesia. John Steinbeck pernah mendapatkan penghargaan nobel sastra pada 1926. Novel Of Mice and Men sendiri pertama kali terbit pada 1937. Review Buku Bagus Tikus dan Manusia, Karya Sastra Klasik dari Amerika Serikat   Review buku Of Mice and Men ini ditulis setelah tim Review Buku Bagus membacanya melalui aplikasi iPusnas. Saat tulisan ini dibuat, sudah 1715 kali orang membaca atau meminjam buku ini lewat aplikasi

Ulasan Buku Sultan Ageng Tirtayasa Karya Ian Mustafa

Ulasan Buku Sultan Ageng Tirtayasa Karya Ian Mustafa  Masih dari Perpustakaan Kota Cilegon, tepatnya di Ruang Baca Anak . Kali ini Review Buku Bagus akan melakukan ulasan buku Sultan Ageng Tirtayasa karya Ian Mustafa. Karena memang saya mendapatkannya dari ruang baca anak, jadi buku ini juga merupakan buku untuk anak-anak.  Buku ini sangat cocok dan tepat untuk anak-anak. Dari segi jumlah halamannya saja tidak terlalu banyak, tidak sampai 50 halaman. Sehingga anak-anak bisa menyelesaikan bacaan ini dengan tidak terlalu kesulitan.  Buku Sultan Ageng Tirtayasa, Tentang Perebutan Tahta oleh Anak Sendiri  Jumlah halamannya yang hanya sedikit, maka tidak memungkinkan untuk memuat seluruh sejarah tentang Sultan Ageng Tirtayasa. Pada ulasan buku kali ini akan dibahas mengenai beberapa bagian sejarah dari Sultan Ageng Tirtayasa dan Kesultanan Banten.  Informasi Buku Sultan Ageng Tirtayasa  Buku berjudul Sultan Ageng Tirtayasa ini merupakan karya dari Ian Mustafa. Buku ini adalah salah satu

Cara Mudah Membuat Novel dengan 13 Mantra Menulis Fiksi

Cara Mudah Membuat Novel dengan 13 Mantra Menulis Fiksi Lomba membuat novel atau lomba menulis novel adalah salah satu alasan mengapa ulasan buku kali ini ditulis. Saya sebagai pengurus blog Review Buku Bagus saat ini berhasrat untuk menulis novel pertama sekaligus diikutkan lomba.  Kegiatan lomba tersebut adalah salah satu agenda dari platform Karyakarsa yang bekerja sama dengan Noice. Sebelumnya saya sudah memiliki beberapa karya berupa puisi dan fiksimini di Karyakarsa . Tapi untuk membuat novel merupakan tantangan terbaru buat saya.  Cara Mudah Membuat Novel dengan 13 Mantra  Saya belum pernah menulis panjang seperti novel. Oleh karena itu saya merasa kesulitan dan saya memilih belajar dari buku ini. 13 Mantra Menulis Fiksi jadi salah satu buku yang saya pilih. Buku ini saya pinjam dari aplikasi iPusnas. Berikut ini ulasan buku 13 Mantra Menulis Fiksi setelah saya selesai membacanya.  1. Informasi Buku  Buku berjudul 13 Mantra Menulis Fiksi ini ditulis oleh ImperialJathee, seo