Ringkasan Buku Self Driving Karya Rhenald Kasali oleh Kanal YouTube Bacasuara
image by Carousell |
Review Buku Bagus kali ini menhadirkan ringkasan buku Self Driving karya Rhenald Kasali. Ringkasan buku ini diambil dari sebuah video dari channel YouTube Bacasuara.
Menurut Bacasuara, buku berjudul self Driving ini menjelaskan cara mengubah mental passenger atau penumpang menjadi driver atau pengemudi. ini adalah syarat dasar untuk bisa menjadi pemimpin maupun pelaku utama bukan sekedar pengikut yang meniru-niru. Masalahnya banyak sekali tantangan untuk menuju ke sana.
Sekilas Tentang Penulis Buku Self Driving
Buku Self Driving ini ditulis oleh Profesor Rhenald Kasali yang seorang guru besar fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Indonesia, praktisi manajemen, dan penulis dari banyak buku perubahan dan manajemen.
Beliau juga merupakan pendiri Rumah Perubahan sekaligus komisaris pada beberapa perusahaan. Saat ini beliau aktif membuat konten di channel YouTube pribadinya membahas berbagai hal tentang ekonomi, bisnis, dan merespon fenomena-fenomena yang terjadi dengan opini beliau. tentunya dari sudut pandang seorang ahli.
Berikut ini beberapa poin penting untuk Anda perhatikan dari bukunya berdasarkan ringkasan buku Self Driving oleh kanal YouTube Bacasuara.
1. Pentingnya Mengubah Mental Passenger Menjadi Driver
Sebuah perubahan besar dimulai dari perubahan mindset sikap, dan karakter. Sayangnya sistem pendidikan yang ada di Indonesia lebih mementingkan sisi kognitif dibandingkan dengan sikap dan karakter. Hasil dari sistem pendidikan ini adalah manusia yang bermental passenger yang hanya menjadi pengikut bukan penggerak.
Orang bermental passenger cenderung pasif dan tidak punya inisiatif bahkan kadang menjadi beban bagi orang lain. Untuk mewujudkan sebuah perubahan besar di masyarakat perlu diawali dengan perubahan mental orang-orang di dalamnya dari passenger menjadi driver, orang yang punya kompetensi mumpuni, aktif dan selalu berani mengambil inisiatif.
Dalam buku ini Anda akan mempelajari bagaimana orang bermental passenger bisa berubah menjadi driver.
Hal yang harus Anda pelajari antara lain kenapa seorang passenger perlu berubah menjadi driver, bagaimana langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengubah orang bermental passenger ke driver, dan apa karakter yang harus dimiliki oleh seorang driver serta bagaimana latihan yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang driver.
image by carousell |
2. Menghilangkan Ketergantungan dan Belajar Hal-Hal Baru untuk Menjadi Seorang Driver
Anda sudah diberikan mandat kehidupan oleh Sang Pencipta dan juga dibekali dengan kendaraan istimewa yaitu diri Anda sendiri. Anda juga bebas menentukan mau menjadi siapa, seorang passenger atau seorang driver.
Seorang passenger berarti bisa hidup dengan tenang boleh mengantuk dan tidur serta tidak ada tanggung jawab dan juga resiko. Sementara seorang driver harus berani mengambil resiko dan tanggung jawab yang lebih besar. Sebuah perubahan tidak diciptakan oleh orang-orang bermental passenger melainkan oleh orang-orang bermental driver.
Agar bisa menghasilkan orang-orang yang bisa menjadi aktor perubahan, ada beberapa tahap awal untuk mengubah mental passenger ini menjadi driver. Pertama hilangkan ketergantungan, kedua pelajari hal-hal baru, dan ketiga keluar dari zona nyaman.
2.1. Hilangkan Ketergantungan
Perjalanan hidup manusia dimulai dari sebuah lingkungan kecil bernama keluarga. Seorang anak manusia diasuh dengan penuh kasih sayang oleh orang tuanya sampai mereka beranjak dewasa. Sayangnya kebanyakan orang tua di Indonesia terlalu mengkhawatirkan dan terlibat terlalu jauh terhadap kehidupan dan masa depan anak-anaknya, sehingga secara tidak langsung seorang anak akhirnya punya ketergantungan yang besar pada orang tuanya.
Begitu juga sistem pendidikan formal yang ada di sekolah kita, siswa hanya diajarkan untuk memindahkan informasi dari buku ke kepala. Hal ini tentunya tidak mengajarkan mereka untuk berpikir dan juga belajar. Mereka hanya menghafal dan menerima apa yang sudah ada tanpa proses berpikir lebih jauh. Akibatnya pikiran mereka menjadi kaku dan hanya memahami sebatas apa yang ada di dalam buku.
2.2. Pelajari Hal-Hal Baru dan Keluar dari Zona Nyaman
Untuk membentuk manusia bermental driver, sistem ini mutlak harus diubah. Orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk memilih hidupnya sendiri, mencoba hal-hal baru meskipun berisiko, dan juga membiarkan mereka untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa kekhawatiran dan keterlibatan yang terlalu jauh.
Sistem pendidikan di sekolah formal juga harus diubah. Guru dan pendidik harus memberikan pengetahuan yang mengajak anak didik dan mahasiswanya untuk belajar dan berpikir lebih luas. Tidak hanya dalam konteks formal tapi juga informal. Hidup tidak lepas dari perubahan dan itu semua menuntut manusia untuk selalu berpikir dan belajar.
Manusia sendiri sudah dibekali Sang Pencipta dengan sebuah modal penting yaitu mental. Mental tersebut bisa dibagi dua, mental penumpang atau passenger dan pengendara atau driver. Untuk menghadapi perubahan manusia harus berpikir dan ini hanya dimiliki oleh seseorang yang punya mental pengendara.
Dengan memilih untuk memiliki mental pengendara seseorang tidak hanya akan mengubah dirinya sendiri melainkan juga mengubah orang lain, organisasi, dan juga masyarakat di sekitarnya.
Dari sejumlah orang yang menekuni profesi tertentu kurang dari 2% yang benar-benar serius dan mengembangkan dirinya. Sedangkan yang lain terperangkap dalam mentalitas penumpang dan memilih untuk menunggu.
image by carousell |
3. Menyembuhkan Luka Lama untuk Bertransformasi dari Bad Passenger menjadi Good Driver
Sebuah perubahan sangat identik dengan resistensi para pemimpin. Perubahan pada tahap awal rentan mendapatkan penolakan dari para bawahan yang punya mental back passenger. Lebih buruk lagi para bad passenger cenderung mudah berubah menjadi seorang bad driver. Ini terjadi karena mereka sedang sakit akibat luka masa lalu.
Luka yang disebabkan oleh orang-orang yang ada di lingkungan kerja maupun luka yang berasal dari keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat. Orang-orang yang tersakiti ini kalau tidak disembuhkan akan menjadi pelopor perubahan ke arah negatif atau bad driver. Mereka akan mencari pelampiasan atas rasa sakit dan kekecewaan yang pernah mereka rasakan.
Oleh karena itu orang-orang bermental ini perlu diterapi dulu untuk menyembuhkan luka lama yang selama ini selalu membelenggu pikiran mereka. Tujuan terapi ini adalah mengubah mental bad passenger yang ada dalam diri mereka menjadi good passenger. Baru kemudian bisa diubah menjadi good driver.
Demikian juga dengan orang-orang yang bermental bad driver. Mereka adalah orang-orang yang punya posisi penting dalam sebuah sistem tapi punya sikap yang cenderung destruktif. Orang yang punya mental ini lebih bahaya lagi karena sikap dan perbuatannya akan ditiru oleh orang yang ada di bawahnya.
Oleh karena itu para bad driver ini harus disterilisasi terlebih dahulu agar tidak membuat kondisi semakin buruk. Mereka harus diisolasi dari posisi mereka dan kemudian diberikan terapi untuk menyembuhkan luka batin yang ada dalam diri mereka.
Untuk melatih seorang passenger menjadi seorang good driver memang bukan hal yang mudah. Hal ini membutuhkan proses yang panjang. Seorang good driver harus dibekali dengan berbagai kompetensi agar bisa mengambil keputusan dengan cepat. Tidak hanya itu, mereka juga harus diberikan tantangan-tantangan baru agar bisa keluar dari zona nyamannya.
4. Seorang Driver Harus Punya Kedisiplinan Diri dan Berani Mengambil Risiko
Poin penting dalam ringkasan buku Selfie Driving yaitu kedisiplinan dan keberanian mengambil risiko. Disiplin adalah sebuah komitmen terhadap suatu hal. Punya kedisiplinan diri membuat Anda mampu mengerjakan sesuatu tanpa dipengaruhi oleh suasana hati dan emosi. Anda juga akan merasa sangat terpacu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab.
4.1. Kedisiplinan Diri
Disiplin diri dibentuk oleh proses latihan. Orang-orang yang ingin berubah dari passenger menjadi driver harus segera berlatih untuk memulainya. Latihan itu harus segera dimulai dari sekarang, dimulai dari hal-hal terkecil, dan dimulai dengan energi yang ada.
Setelah itu mereka juga harus memelihara ketertarikan terhadap bidang-bidang yang sesuai dengan minat mereka. Disiplin diri ini bisa dilatih dengan cara-cara berikut:
- Menentukan sasaran yang ingin dicapai serta mempelajari aturan-aturannya
- Menjadi manusia yang bertanggung jawab
- Mengatur tenggat waktu pekerjaan atau deadline
- Menjadikan disiplin sebagai gaya hidup
- Menggunakan manajemen 3D. Do it, Delegate it or Dump it
4.2. Berani Mengambil Risiko
Seorang driver juga harus berani mengambil risiko. Seseorang yang mengambil resiko akan rela membayar semua biayanya baik berupa uang, tenaga, waktu, emosi, dan perasaan. Seorang pengambil resiko juga berani menerima konsekuensi atas apa yang akan terjadi nantinya sukses atau gagalDia juga merasa tidak nyaman di posisi yang aman dan akan terus mencari hal-hal baru, serta sudah siap dengan julukan-julukan sinis yang mungkin ditujukan orang-orang kepadanya. Dengan melangkah maka kita akan mendapatkan keberanian, kekuatan, dan percaya diri.
Setiap langkah yang kita ambil mengajarkan kita sesuatu yang membuat kita melupakan segala ancaman dan resiko. Kita harus melangkah dengan berani untuk menaklukkan rasa khawatir bahwa kita tidak bisa.
5. Mental Bermain untuk Menang dan Menyederhanakan Segala Sesuatu
Mental lain dari seorang driver adalah bermain untuk menang. Sementara seorang passenger bermain untuk tidak kalah. Bermain untuk menang mengandung pengertian totalitas dalam berjuang sedangkan bermain untuk tidak kalah berarti bermain sekedarnya dan hanya mencari titik aman saja.
5.1. Mental Bermain untuk Menang
Contoh orang-orang yang punya mental bermain untuk tidak kalah adalah mahasiswa yang kuliah sekadarnya, Pegawai Negeri Sipil yang sekadar puas menjadi pegawai biasa, serta ilmuwan yang tidak berani melakukan terobosan. Seorang driver adalah seorang winner bukan loser.
Winner adalah mereka yang selalu membuat program, senantiasa membantu orang lain, melihat jawaban pada setiap masalah yang ada, punya jaringan yang luas ,mempelopori perubahan, dan menuai kemajuan. Demi kemajuan mempelajari biografi orang-orang terkenal, menggali pengetahuan, dan melaksanakan hal-hal yang benar sampai waktunya tiba.
5.2. Menyederhanakan Segala Sesuatu
Seorang driver juga harus bisa berpikir sederhana dan mampu menyederhanakan persoalan. Kadang kerumitan menjadi akar dari sebuah permasalahan. Jadi seorang driver harus mampu menguraikan sebuah permasalahan dan menjadikannya sesederhana mungkin.
Namun menyederhanakan sesuatu kadang juga akan berhadapan dengan tantangan diantaranya adalah adanya anggapan sebagian orang bahwa sederhana atau simple itu bodoh. Membuat sesuatu jadi lebih sederhana juga membutuhkan waktu sehingga tidak semua orang mau melakukannya.
Apalagi adanya anggapan bahwa menyederhanakan sesuatu bisa mengurangi keuntungan, karena terkesan murahan. Untuk bertransformasi menjadi seorang driver, dalam menyederhanakan sesuatu Anda bisa melakukan latihan-latihan ini:
- Berlatih editing tidak hanya tulisan tapi juga perkataan dan juga pola pikir
- Berlatih untuk menjadi orang yang lebih bersahabat
- Berlatih untuk menjadi pemimpin yang arah dan tujuannya mudah ditebak
- Berlatih menggunakan ilmu dan pengetahuan secara bertahap sesuai kondisi cara berpikir good driver
6. Kreatif, Kritis dan Punya Growth Mindset
Ringkasan buku self driving juga menjelaskan bahwa seorang driver harus terus melatih diri untuk berpikir kreatif dan kritis. Berpikir kreatif dan kritis bukan sekedar pengetahuan yang bisa diperoleh dari buku. Hal ini juga bukan merupakan bakat dari lahir. Berpikir kreatif dan kritis diperoleh dari latihan terus-menerus untuk menghadapkan diri pada hal-hal baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
6.1. Berpikir Kreatif dan Kritis
Berpikir kritis melibatkan otak kiri yang berperan dalam mengolah hal-hal yang bersifat analitik, evaluatif, dan logis. Sedangkan berpikir kreatif melibatkan otak kanan yang berhubungan dengan seni, budaya, rasa, dan imajinasi.
Seorang great driver harus mampu memadukan dan menyeimbangkan kedua potensi otak ini. Di satu sisi mereka harus punya pengetahuan yang mumpuni dan di sisi lain mereka juga harus punya kreativitas yang tak terbatas.
6.2. Punya Growth Mindset
untuk menjadi seorang driver juga dibutuhkan perubahan mindset dari fix mindset menuju growth mindset. fix mindset adalah pola pikir yang dimiliki oleh para passenger, yang memandang bahwa diri mereka sudah hebat dan terbiasa mendapatkan hasil yang baik di masa lalu tanpa harus bekerja keras.
Seorang driver harus sebaliknya, dia harus punya growth mindset yang bersumber dari panggilan jiwa. Mau mengambil resiko, punya kepercayaan bahwa otak itu berkembang, dan suka dengan tantangan baru.
Kesimpulan Buku Self Driving Karya Rhenald Kasali
Kesimpulan dari buku Self Driving karya Rhenald Kasali salah satunya adalah sistem pendidikan yang ada di Indonesia cenderung membentuk manusia bermental passenger atau penumpang bukan driver atau pengendara.
Menyembuhkan luka batin adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengubah seorang yang bermental bad passenger menjadi seorang good Passenger. disiplin diri serta berani mengambil resiko adalah sikap dasar yang harus dimiliki oleh seorang driver.
Seorang driver akan melakukan sesuatu secara total karena dia punya mental play to win bukan play not to lose. Yang artinya dia bermain untuk menang, bukan hanya sekadar bermain untuk tidak kalah.
Demikian rangkuman atau ringkasan buku Self Driving karya Rhenald Kasali. Ringkasan buku ini diambil dari salah satu video di kanal YouTube Bacasuara. Anda bisa menonton videonya langsung ke kanalnya atau bisa juga di blog Review Buku Bagus karena sudah disertakan dalam konten tulisan ini.
Bukunya relate banget dengan apa yang ku kerjain sekarang. Terima kasih sudah berbagi
BalasHapussama-sama kak. terima kasih sudah mampir. selamat dan tetap semangat berproses Kak... :-)
Hapus